Manajemen Kelas
Berbicara mengenai manajemen, maka yang terlintas dipikiran adalah sebuah istilah yang Berkaitan erat dengan kepemimpinan. Istilah management hampir pada semua literatur Memberikan rumusan yang jelas mengenai apa yang dimaksud dengan manajemen tersebut. Suatu rumusan yang sering dikemukakan ialah bahwa manajemen adalah suatu proses Pencapaian tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Dengan demikian manajer adalah orang yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Sekarang, istilah manajemen digunakan pada hampir setiap bidang, termasuk pendidikan. Dalam dunia pendidikan istilah manajemen sering kita dengar, ternyata manajemen mempunyai pengaruh yang besar bagi terselenggaranya suatu organisasi pendidikan untuk mencapai hasil yang terbaik, yang diperoleh dari sumber daya yang dimiliki. Manajemen merupakan sesuatu yang amat bermakna dalam pendidikan menuju pada perubahan dan perbaikan. Dalam interaksi edukatif manajemen merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan oleh seorang manajer untuk mencapai suatu tujuan berdasarkan sasaran. Manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan bagian dari ilmu manajemen yang diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Manajemen sebagai suatu sistem mengandung komponen-komponen masukan, proses dan keluaran yang masing-masing tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan faktor manusia, bahkan keberhasilan manajemen itu sendiri sangat bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya.
Manajemen kelas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, hal. 708) adalah “manajemen untuk mencapai tujuan pengajaran di kelas”. Agar kelas teratur, maka perlu dimanage atau perlunya manajemen kelas. Manajemen kelas (Padmono 2011, hal. 12) Adalah “upaya yang dilakukan penanggung-jawab kegiatan belajar mengajar agar dicapai. Kondisi optimal sehingga belajar mengajar berjalan seperti yang diharapkan. Pengelolaan tersebut meliputi penyelenggaraan, pengurusan, dan ketatalaksanaan dalam menyelenggarakan kelasnya”. Dengan batasan tersebut, maka batasan lebih bersifat luwes. Manajemen sebagai suatu sistem mengandung komponen-komponen masukan, proses dan keluaran yang masing-masing tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan faktor manusia, bahkan keberhasilan manajemen itu sendiri sangat bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya. Jadi, dengan demikian manajemen kelas menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Hal tersebut akan terjadi bila kita lebih dahulu menciptakan kebaikan agar untuk mendapatkan kebaikan dari apa yang telah kita lakukan. Sebab, tidak menutup kemungkinan apa kita lakukan dengan terbaik akan berdampak baik terhadap apa yang akan kita lakukan Jadi, dapat dipahami bahwa tujuan manajemen kelas adalah upaya untuk mendayagunakan potensi kelas. Berhubung kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses edukatif, maka hal itu dapat memberikan dorongan dan rangsanan terhadap anak didik untuk belajar. Dalam hal ini, guru harus mampu mengelola situasi dan suasana kelas dengan sebaik-baiknya. Intinya adalah agar setiap anak dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapainya tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. manajemen kelas menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Suatu keterampilan bertindak seorang guru yang didasarkan kepada pengertian tentang sifat-sifat kelas dan kekuatan yang mendorong mereka bertindak. Guru ini berusaha memahami dan mendiagnosa situasi kelas, kemudian bertindak selektif serta kreatif untuk memperbaiki kondisi, sehingga dapat diciptakan situasi belajar mengajar yang baik. manajemen kelas sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan guru dalam upaya menciptakan kondisi kelas agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Secara sederhana juga dapat dikatakan bahwa manajemen kelas adalah upaya untuk menjaga dan mempertahankan ketertiban kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif.
Sedangkan tindakan-tindakan yang perlu dilakukan guru dalam menciptakan kondisi kelas adalah melakukan komunikasi dan hubungan inter-personal antara guru-siswa secara timbal balik dan efektif, selain melakukan perencanaan/persiapan mengajar.
Manajemen kelas merupakan suatu tindakan yang menunjukkan kepada kegiatan-kegiatan yang berusaha menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Jadi prosedur manajemen kelas adalah serangkaian langkah kegiatan manajemen kelas yang dilakukan bagi terciptanya kondisi optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien.
Memperhatikan dua dimensi tindakan dalam manajemen kelas, maka prosedur atau langkah-langkah manajemenpun bertumpu pada prosedur dimensi pencegahan dan prosedur dimensi penyembuhan.
Adapun langkah langkah pencegahannya sebagai berikut :
1. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru
2. Peningkatan kesadaran peserta didik
3. Sikap tulus dari guru
4. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan
5. Menciptakan kondisi sosial yang adaptif
Sedangkan langkah-langkah prosedur dimensi penyembuhan dapat berupa :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisis masalah
3. Menilai alternatif-alternatif pemecahan
4. Mendapatkan balikan
Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan tugas guru menyusun rancangan prosedur manajamen kelas berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah manajemen kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal bagi keberlangsungan kegiatan belajar siswa.
Dalam penyusunan rancangan prosedur manajemen kelas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Pemahaman terhadap arti, tujuan, dan hakikat manajemen kelas
2. Pemahaman terhadap hakikat peserta didik yang sedang dihadapi
3. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan peserta didik
4. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen kelas
5. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur manajemen kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar