Sabtu, 21 September 2019

Sambas ragam bahase

Istighfar iye lah kite ucapkan,
Agame islam harus patuh,
Saye nak ngucapkan,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh ..
   Urang nangkal di pok umme sie,
   Umme nye punye si witri,
    Perkanalkan name saye,
    Name saye ialah sulastri.

Aa ada sedikit banyaknya cerita yang akan saya bagikan ke teman-teman sekalian.
Satu bangsa,satu bahasa, satu pancasila,satu lambang indonesia. Namun, dibalik semua satu itu ada diantaranya yang membedakan yaitu Bahasa. Indonesia mempunyai satu bahasa ialah bahasa Indonesia. Di dalam Indonesia yang serba satu karena saat berjuang Indonesia bersatu tidak berdua. Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia saya yakin untuk menyebutkan satu pertanyaan pasti mempunyai lebih dari satu bahasa. Maka dari itu saya akan bercerita tentang pengalaman ketika saya berjumpa atau bertemu dengan orang wilayah lain.
    Saya memang asli Sambas , namun sambasnya bukan di pusat kota melaiankan di kecamatannya.
Ketika saya masuk SMA , ada seorang teman saya yang berasal dari luar sambas. Beliau berasal dari Kapuas Hulu tepatnya di Boyan Tanjung.
Berinteraksi dengan beliau semula menggunakan bahasa indonesia formal yang terasa kaku menurut saya.
 Namun , beriringan dengan waktu keakraban pun mulai kental. Dari segi bahasa sudah bermunculan.
Nah, disinilah saya belajar bahasa kapuas hulu.
 Ketika dia menyebutkan " Aku probak nuan "  saya kira dia ingin merombak suatu benda dan ternyata,  " Aku probak nuan " itu mempunyai arti  " Aku rindu kamu".
Kalau diubah ke bahasa kami " Aku salok kau" .
  Ketika dia bertanya " sidak nak kemonai"
Saya pun tak mengerti dengan bahasanya. Usut punya usut ternyata itu mempunyai arti yaitu " kalian mau kemana"  biasanya kata orang sambas " Kittak we nak kemane jiku ".
  Keberagaman bahasalah yang membuat suatu ada pro dan kontra, namun dibalik itu semuanya ada suatu keistimewahan yang kita tidak ketahui. Bagaimana terjadinya munculnya kebahasaan itu ?sehingga untuk menanyakan tempat,keadaan, dan lain-lain saja sangat banyak sekali kata demi kata yang dilontarkan hanya untuk menayakan satu perihal. Dan itulah , yang dinamakan keberagaman.
Bhineka Tunggal Ika,
Walaupun berbeda-beda tetapi tetap menyatu.

  Saye sulastri dari sambas nak mendekek cerite di sesi itok ee kawan-kawan, InsyaaAllah kite jumpe agek dilaing cerite agek.

 See you ,
Sampai ketemu lagi
Sampai jumpe agek kitte

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Senin, 16 September 2019

Kampung halaman ku

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh..
Kabupaten Sambas tepatnya Kecamatan Teluk Keramat Desa Sungai Baru Dusun Bakau Rt/Rw:004/002.
Di sebuah perkotaan yang terdapat pedesaan , sebagian besar orang yang sangat tau dengan Kampung halaman ku, kampung yang menjadi desa idaman yaitu Sungai Baru.
kampung halamanku.
Kampung halaman yang menjadi tempat pertama saya muncul di dunia. Tempat kelahiran , tempat saya dibesarkan. Tidak banyak kata yang akan saya sampaikan cukup dengan saya hanya rindu untuk saat ini. Pergi lama untuk merantau dengan tujuan melanjutkan pendidikan. Menbangun kampung saya ke arah yang lebih maju lagi.
   “ Pergi untuk cita-cita, pulang karna cinta “  istilah itulah yang selalu terlintas dibenak saya tentang seorang perantau. yang berlatih terus untuk mendapatkan ilmu demi perubahan untuk yang ditinggal. Tempat kelahiran , tempat dimana masa kecil saya yang sangat nakal itu dari orok hingga dewasa. Kampung halaman saya terbagi menjadi 4 (empat) dusun yaitu Bakau, Rasau , Pinang Merah dan Ceremai. Dari keempat dusun tersebut ada unsur yang menjadi ciri khas yaitu dalam segi kebahasaan. Kampung halaman saya berada ditengah-tengah antara desa, terutama untuk benua sungai baru.
   Kampung halaman saya pun cukup dekat dengan destinasi atau tempat rekreasi di Kabupaten Sambas. Yaitu surga diujung borneo wisata Kecamatan Temajuk, Border Aruk Malaysia perbatasan Indonesia-Malaysia yang berada di Kecamatan Sajingan.
Hidup rukun , aman dan damai , yang selalu dilaksanakan warga di kampung saya. Karena, dikampung saya ada 2 (dua) etnis yaitu melayu (islam) dan cina. Desa idaman yang akan menjadi panutan, yang dikelola oleh seorang kepala desa yang cerdas , pintar , dermawan, bijaksana , dan bertanggung jawab. Selain beliau seorang kepala desa. Beliau juga salah satu orang nomor satu di Kabupaten Sambas khususnya  dibidang pramuka beliau menjabat pak kwarcab ( kwartir cabang ). Dan beliau juga pendiri sekolah milik pribadi. Hidup di kampung saya sangat nyaman. Karena , masyarakatnya ramah-ramah. Mata pencaharian di kampung saya sangat beragam, mulai dari bertani, bercocok tanam berbagai sayuran , nangkap hasil laut serta mengantar jemput orang yang menyeberangi sungai sambas.
   Berhubung di kampung saya  mayoritas agama islam. Jadi disetiap hari besar islam seperti hari raya idul fitri , hari raya idul adha serta 1 muharram itu selalu ramai. Karena pada kedua hari besar tersebut hari raya idul adha dan fitri orang yang merantu ke luar kampung menjadi pulang kampung.  Namun, setelah lebaran kampung saya menjadi sepi. Karena yang mudik ke kampung sudah kembali ke daerah masing-masing untuk beraktivitas seperti semula.
Jalan rusak menjadi hambatan semua orang yang ada di sekitar perkampungan untuk beraktivitas. Untuk pendidikan di kampung saya sangata memadai karena mulai dari TK/PAUD , SD,SMP, Dan SMA semunya ada cuman untuk Perguruan tinggi. Tapi , di kecamatan dan kabupaten ada perguruan tinggi.
Dari segi ekonomi cukup miris di daerah kami, karena harga karet yang turun sangat drastis. Yang dulu 1 (satu) kilogram karet bisa mencapai Rp 10.000 , kini hanya setengah harga yang dulu yaitu Rp 5.000. Internet di kampung saya juga tidak selancar di perkotaan, mungkin itulah yang membuat akses segala aktivitas terkendala. Walaupun berada diperkampungan, banyak orang sukses dikampung saya. Berbagai banyak profesi yang disandang disana.
Tak banyak kalimat yang akan saya ketik tentang kampung saya. Kalau penasaran dengan keadaan disana, mari mudik ke kampung tercinta saya.
Semoga kita akan dipertemukan disesi berikutnya.
 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
H


Senin, 09 September 2019

Awal

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh..
Apaa kabar kalian hari ini??😊
Saya harap semuanya dalam sehat wal-afiat dan semoge selalu dalam lindungan-Nya serta tetap istiqomah dalam perjalanan menuju Jannah-Nya.
Aamiin Yaa Rabb ..
Perkenalkan Nama lengkap saya adalah Sulastri . Tapi, kebanyakan orang yang tidak mengetahui nama saya sebenarnya. Karena, sejak lahir hingga sekarang orang sekitar memanggil saya dengan sebutan Ketam. Pasti kalian tau kan yaa kenapa saya dipanggil dengan sebutan nama Ketam. Kejadian di masalalu sejak lahir karena hitam. Saya pun tidak tau betul apakah sehitam itukah saya. Tapi, saya bangga dengan sebutan nama itu. Nama yang cukup tren dan terkenal.
Oo iya, Saya berasal dari Sambas tepatnya Kecamatan Teluk Keramat Desa Sungai Baru.
Sungai Baru, 11 september 1999 ialah tempat & tanggal lahir.
Pada tahun itu bertepatan dengan Kerusuhan antar suku yang ada di sambas.
Pada tahun 2007 saya memasuki sekolah dasar di SDN 04 Sungai baru.
Lulus di tahun 2012 dan melanjutkan keselanjutnya yaitu SMPN 6 Teluk Keramat.
2015 saya masuki jenjang atas yaa itu SMAN 3 Teluk Keramat. Lulus di tahun 2018
Satu tahun saya mengabdi disekolah untuk membantu berjalannya organisasi. Banyak kisah di tahun 2018 yang nanti akan saya bahas di tahap selanjutnya.
Untuk tahun 2019 , Alhamdulillah saya lulus di Perguruan Tinggi IAIN Pontianak.